Rupa Dunia - Seorang teknisi Google tak sengaja membocorkan rahasia dan kelemahan Google di situs jejaring sosial.
"Satu hal yang tidak dilakukan dengan baik oleh Google untuk Google adalah platform. Kami tidak mengerti platform. Google adalah sebuah contoh utama kegagalan kami dalam memahami platform, mulai dari jajaran eksekutif Google tertinggi hingga karyawan terendah," tulis Yegge di akun Google.
"Platform Google sangatlah menyedihkan dan sangat kurang dalam pengembangan API ketika diluncurkan," ungkapnya, selagi menambahkan bahwa Google juga tidak 'mengikuti' rencana kerja Facebook.
Kemudian Yegge melanjutkan dengan menulis 'Setelah meluncurkan Google, tim kami berkata kalau sepertinya Google membutuhkan game, harus mengontak penerbit game'.
"Hal-hal tersebut sudah memperlihatkan bahwa sangat salah cara berpikir kita sedari awal. Kami hanya mencoba memprediksi apa yang pengguna inginkan dan menghantarkannya kepada mereka," papar Yegge.
Seperti yang dikutip dari Mashable, Kamis (13/10/2011), setelah bocor, Yegge kemudia menulis postingan permohonan maaf. "Maksud dari postingan tersebut adalah untuk kalangan internal, namun malah terlihat untuk semua orang. Mungkin karena saya menulisnya sudah larut malam, dan juga saya juga bukan pengguna Google yang mahir," pungkasnya.
Sumber : Mashable
Steve
Yegge, seorang teknisi Google, berniat untuk berbagi keluhan dan
kritikannya atas Google kepada pegawai lainnya di Google, namun ia tak
sengaja malah mem-publish-nya ke sekira dua ribu follower-nya.
"Satu hal yang tidak dilakukan dengan baik oleh Google untuk Google adalah platform. Kami tidak mengerti platform. Google adalah sebuah contoh utama kegagalan kami dalam memahami platform, mulai dari jajaran eksekutif Google tertinggi hingga karyawan terendah," tulis Yegge di akun Google.
"Platform Google sangatlah menyedihkan dan sangat kurang dalam pengembangan API ketika diluncurkan," ungkapnya, selagi menambahkan bahwa Google juga tidak 'mengikuti' rencana kerja Facebook.
Kemudian Yegge melanjutkan dengan menulis 'Setelah meluncurkan Google, tim kami berkata kalau sepertinya Google membutuhkan game, harus mengontak penerbit game'.
"Hal-hal tersebut sudah memperlihatkan bahwa sangat salah cara berpikir kita sedari awal. Kami hanya mencoba memprediksi apa yang pengguna inginkan dan menghantarkannya kepada mereka," papar Yegge.
Seperti yang dikutip dari Mashable, Kamis (13/10/2011), setelah bocor, Yegge kemudia menulis postingan permohonan maaf. "Maksud dari postingan tersebut adalah untuk kalangan internal, namun malah terlihat untuk semua orang. Mungkin karena saya menulisnya sudah larut malam, dan juga saya juga bukan pengguna Google yang mahir," pungkasnya.