Menurut penelitian terakhir, populasi manusia di seluruh dunia akan mencapai 7 miliar orang di tahun 2011 ini. Angka itu kemungkinan akan bertambah lagi sebesar 2,3 miliar di tahun 2050. Padahal, 2,3 miliar adalah jumlah manusia di seluruh planet Bumi pada tahun 1950.
David Bloom, profesor ekonomi dan demografi dari Harvard University menyebutkan, peningkatan jumlah manusia ini akan menghadirkan pergolakan demografi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal Science, Bloom menyebutkan, pada tahun 2050, hampir seluruh dari 2,3 miliar manusia baru itu akan tinggal di kawasan yang kurang berkembang. Dan hampir separuhnya tinggal di Afrika.
Sebaliknya, sebut Bloom, populasi manusia di negara maju akan tetap bahkan usianya akan menua, dengan manusia dewasa berusia produktif yang semakin berkurang untuk mendukung penghidupan para pensiunan.
“Meski masalah yang dihadapi negara berkembang berbeda dengan masalah yang dihadapi negara kaya, akan tetapi di era globalisasi, tantangan demografi di manapun merupakan tantangan bagi negara manapun di dunia,” ucap Bloom, seperti dikutip dari UPI.
Di sepanjang sejarah manusia sendiri, populasi dunia umumnya tumbuh lambat. Sebagai gambaran, di tahun 1850, jumlah manusia baru ada 1 miliar orang. Namun demikian, dalam separuh abad terakhir, populasi telah melonjak dari 3 miliar menjadi 7 miliar.
“Gambaran demografi memang kompleks dan menimbulkan beberapa tantangan berat,” kata Bloom. “Hanya diam dan tidak melakukan apa-apa di saat manusia menghadapi bahaya dari perubahan demografis merupakan tindakan yang tidak bertanggungjawab,” ucapnya.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi dalam 40 tahun ke depan, akan lahir 2,3 miliar manusia baru.
Tahukah Kamu Jumlah Manusia Sedunia Sekarang 7 Miliar
Menurut penelitian terakhir, populasi manusia di seluruh dunia akan mencapai 7 miliar orang di tahun 2011 ini. Angka itu kemungkinan akan bertambah lagi sebesar 2,3 miliar di tahun 2050. Padahal, 2,3 miliar adalah jumlah manusia di seluruh planet Bumi pada tahun 1950.
David Bloom, profesor ekonomi dan demografi dari Harvard University menyebutkan, peningkatan jumlah manusia ini akan menghadirkan pergolakan demografi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal Science, Bloom menyebutkan, pada tahun 2050, hampir seluruh dari 2,3 miliar manusia baru itu akan tinggal di kawasan yang kurang berkembang. Dan hampir separuhnya tinggal di Afrika.
Sebaliknya, sebut Bloom, populasi manusia di negara maju akan tetap bahkan usianya akan menua, dengan manusia dewasa berusia produktif yang semakin berkurang untuk mendukung penghidupan para pensiunan.
“Meski masalah yang dihadapi negara berkembang berbeda dengan masalah yang dihadapi negara kaya, akan tetapi di era globalisasi, tantangan demografi di manapun merupakan tantangan bagi negara manapun di dunia,” ucap Bloom, seperti dikutip dari UPI.
Di sepanjang sejarah manusia sendiri, populasi dunia umumnya tumbuh lambat. Sebagai gambaran, di tahun 1850, jumlah manusia baru ada 1 miliar orang. Namun demikian, dalam separuh abad terakhir, populasi telah melonjak dari 3 miliar menjadi 7 miliar.
“Gambaran demografi memang kompleks dan menimbulkan beberapa tantangan berat,” kata Bloom. “Hanya diam dan tidak melakukan apa-apa di saat manusia menghadapi bahaya dari perubahan demografis merupakan tindakan yang tidak bertanggungjawab,” ucapnya.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi dalam 40 tahun ke depan, akan lahir 2,3 miliar manusia baru.
David Bloom, profesor ekonomi dan demografi dari Harvard University menyebutkan, peningkatan jumlah manusia ini akan menghadirkan pergolakan demografi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal Science, Bloom menyebutkan, pada tahun 2050, hampir seluruh dari 2,3 miliar manusia baru itu akan tinggal di kawasan yang kurang berkembang. Dan hampir separuhnya tinggal di Afrika.
Sebaliknya, sebut Bloom, populasi manusia di negara maju akan tetap bahkan usianya akan menua, dengan manusia dewasa berusia produktif yang semakin berkurang untuk mendukung penghidupan para pensiunan.
“Meski masalah yang dihadapi negara berkembang berbeda dengan masalah yang dihadapi negara kaya, akan tetapi di era globalisasi, tantangan demografi di manapun merupakan tantangan bagi negara manapun di dunia,” ucap Bloom, seperti dikutip dari UPI.
Di sepanjang sejarah manusia sendiri, populasi dunia umumnya tumbuh lambat. Sebagai gambaran, di tahun 1850, jumlah manusia baru ada 1 miliar orang. Namun demikian, dalam separuh abad terakhir, populasi telah melonjak dari 3 miliar menjadi 7 miliar.
“Gambaran demografi memang kompleks dan menimbulkan beberapa tantangan berat,” kata Bloom. “Hanya diam dan tidak melakukan apa-apa di saat manusia menghadapi bahaya dari perubahan demografis merupakan tindakan yang tidak bertanggungjawab,” ucapnya.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi dalam 40 tahun ke depan, akan lahir 2,3 miliar manusia baru.