Pages

Ads 468x60px

Featured Posts

RSS
email

Akhirnya Militer AS Minta Maaf

Jeremy Morlock, serdadu Amerika Serikat berusia 22 tahun, tampak cengengesan di samping jenazah Gul Mudin, anak petani Afghanistan, yang baru saja dia bantai bersama teman-temannya. Ini terjadi pada 15 Januari 2010 tapi baru sekarang terungkap./Der Spiegel
Lantaran foto-foto anggota pasukan AS yang berpose dengan mayat penduduk sipil Afganistan, militer AS akhirnya meminta maaf. Tentara AS juga mengatakan foto-foto yang terpampang di majalah Rolling Stone itu mengganggu. Hal itu pun bertentangan dengan kondisi sebenarnya. “Publikasi foto oleh Rolling Stone mengganggu dan bertentangan dengan standar dan nilai-nilai yang dipegang militer AS,” kata pernyataan itu.
Catatan AP dan AFP pada Selasa (29/3/2011) juga menunjukkan, foto-foto itu muncul pula di koran Jerman, Der Spiegel, pada pekan lalu.
Lalu, berkenaan dengan foto-foto tadi, Editor Eksekutif Majalah Rolling Stone Eric Bates mengatakan, pihaknya memuat 150 foto. Dari jumlah itu, 17 foto dipublikasikan di situs majalah itu. Selain itu, kata Bates, medianya juga memublikasikan dua video yang menunjukkan serangan AS terhadap Afganistan. Bates tidak menyebutkan bagaimana majalah itu mendapatkan foto-foto tersebut.
“Seperti foto-foto yang dipublikasikan oleh Der Spiegel, militer AS meminta maaf atas penderitaan yang terjadi yang disebabkan foto-foto itu,” kata pihak militer.
Foto-foto itu diduga diambil oleh oknum unit militer AS di Afganistan pada 2010. Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada awal tahun lalu. Militer AS yang terlibat tengah diadili dan satu orang dikenakan hukuman penjara selama 24 tahun pada pekan lalu./kompas.com

Bookmark and Share

Akhirnya Militer AS Minta Maaf

Jeremy Morlock, serdadu Amerika Serikat berusia 22 tahun, tampak cengengesan di samping jenazah Gul Mudin, anak petani Afghanistan, yang baru saja dia bantai bersama teman-temannya. Ini terjadi pada 15 Januari 2010 tapi baru sekarang terungkap./Der Spiegel
Lantaran foto-foto anggota pasukan AS yang berpose dengan mayat penduduk sipil Afganistan, militer AS akhirnya meminta maaf. Tentara AS juga mengatakan foto-foto yang terpampang di majalah Rolling Stone itu mengganggu. Hal itu pun bertentangan dengan kondisi sebenarnya. “Publikasi foto oleh Rolling Stone mengganggu dan bertentangan dengan standar dan nilai-nilai yang dipegang militer AS,” kata pernyataan itu.
Catatan AP dan AFP pada Selasa (29/3/2011) juga menunjukkan, foto-foto itu muncul pula di koran Jerman, Der Spiegel, pada pekan lalu.
Lalu, berkenaan dengan foto-foto tadi, Editor Eksekutif Majalah Rolling Stone Eric Bates mengatakan, pihaknya memuat 150 foto. Dari jumlah itu, 17 foto dipublikasikan di situs majalah itu. Selain itu, kata Bates, medianya juga memublikasikan dua video yang menunjukkan serangan AS terhadap Afganistan. Bates tidak menyebutkan bagaimana majalah itu mendapatkan foto-foto tersebut.
“Seperti foto-foto yang dipublikasikan oleh Der Spiegel, militer AS meminta maaf atas penderitaan yang terjadi yang disebabkan foto-foto itu,” kata pihak militer.
Foto-foto itu diduga diambil oleh oknum unit militer AS di Afganistan pada 2010. Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada awal tahun lalu. Militer AS yang terlibat tengah diadili dan satu orang dikenakan hukuman penjara selama 24 tahun pada pekan lalu./kompas.com
 

Friends

Categories