Pages

Ads 468x60px

Featured Posts

RSS
email

25 Juta Ton Puing & Sampah di Jepang


Gempa bumi dan tsunami 11 Maret lalu di Jepang menyisakan 25 juta ton puing dan sampah lainnya di sejumlah kota. Masalah baru pun muncul, butuh berapa lama untuk membersihkannya?

Sulitnya tugas terus meningkat di Prefektur Fukushima, yang saat ini juga tengah menghadapi kebocoran radiasi dari PLTN Fukushima Daiichi. Puing-puing dan sampah di prefektur ini terkontaminasi radiasi, menambah tinggi level kesulitan dan pentingnya untuk segera mengatasi masalah.

Kawasan Sanriku di Prefektur Iwate dan Miyagi, terhimpit antara Samudra Pasifik dan pegunungan. Prinsipnya, puing-puing dan sampah harus dibersihkan oleh pemda yang menempatkannya di tempat pembuangan sementara.

Sampah-sampah itu harus disortis berdasarkan kategorinya. Misal, puing bangunan, kendaraan dan kapal, benda-benda yang tak bisa dibakar dan limbah beracun. Sampah-sampah ini kemudian dibakar atau dikubur.

Kementerian Lingkungan Hidup Jepang memperkirakan, bencana 11 Maret menyisakan 16 juta ton sampah di Prefektur Miyagi, 6 juta ton di Prefektur Iwate dan 2,9 juta ton di Prefektur Fukushima. Jumlah ini akan lebih tinggi karena tidak termasuk kendaraan dan kapal.

Setelah gempa Hanshin pada 1995, sampah yang tercipta sebesar 14,4 juta ton dan membutuhkan tiga tahun untuk membersihkannya. Tanpa menghitung kendaraan dan kapal, jumlah sampah bencana kali ini 1,7 kali bencana 1995 tersebut.

Bookmark and Share

25 Juta Ton Puing & Sampah di Jepang


Gempa bumi dan tsunami 11 Maret lalu di Jepang menyisakan 25 juta ton puing dan sampah lainnya di sejumlah kota. Masalah baru pun muncul, butuh berapa lama untuk membersihkannya?

Sulitnya tugas terus meningkat di Prefektur Fukushima, yang saat ini juga tengah menghadapi kebocoran radiasi dari PLTN Fukushima Daiichi. Puing-puing dan sampah di prefektur ini terkontaminasi radiasi, menambah tinggi level kesulitan dan pentingnya untuk segera mengatasi masalah.

Kawasan Sanriku di Prefektur Iwate dan Miyagi, terhimpit antara Samudra Pasifik dan pegunungan. Prinsipnya, puing-puing dan sampah harus dibersihkan oleh pemda yang menempatkannya di tempat pembuangan sementara.

Sampah-sampah itu harus disortis berdasarkan kategorinya. Misal, puing bangunan, kendaraan dan kapal, benda-benda yang tak bisa dibakar dan limbah beracun. Sampah-sampah ini kemudian dibakar atau dikubur.

Kementerian Lingkungan Hidup Jepang memperkirakan, bencana 11 Maret menyisakan 16 juta ton sampah di Prefektur Miyagi, 6 juta ton di Prefektur Iwate dan 2,9 juta ton di Prefektur Fukushima. Jumlah ini akan lebih tinggi karena tidak termasuk kendaraan dan kapal.

Setelah gempa Hanshin pada 1995, sampah yang tercipta sebesar 14,4 juta ton dan membutuhkan tiga tahun untuk membersihkannya. Tanpa menghitung kendaraan dan kapal, jumlah sampah bencana kali ini 1,7 kali bencana 1995 tersebut.
 

Friends

Categories