Frank and Louie, seekor kucing dari Worcester, Amerika Serikat,
dinobatkan sebagai kucing bermuka dua dengan umur terpanjang di dunia,
yakni 12 tahun.
Kucing bermuka dua yang biasa disebut kucing Janus
sangatlah langka. Kalaupun ada, umurnya pun tidak panjang. Biasanya
kucing Janus hanya bertahan hidup beberapa jam atau hari.
Namun,
"Frank and Louie" berhasil bertahan hingga 12 tahun sehingga Guinness
World Record menobatkannya sebagai kucing Janus tertua di dunia.
Menurut
Marty pemiliknya, "Frank and Louie" memiliki satu otak. "Sebenarnya
hanya Frank yang makan karena dia memang hanya makan untuk satu badan
kucing. Dia cuma kucing dengan wajah tambahan," ujar Marty yang menolak
nama belakangnya disebut dengan alasan privasi.
Ketelatenan dan
kegigihan Marty dalam merawat adalah resep umur panjang "Frank and
Louie". Dia memeliharanya sejak kucing itu berumur satu hari.
Waktu
itu, Marty bekerja di Sekolah Kedokteran Hewan Cummings di Tufts. Ada
seseorang yang menyerahkan bayi kucing dua wajah itu untuk disuntik
mati. Daripada membunuhnya, alih-alih Marty memilih membawa pulang anak
kucing itu.
"Pada bulan-bulan pertama, saya memberinya makan dua jam sekali. Waktu itu ukurannya hanya sebesar hamster," kenang lelaki itu.
Saat
ini "Frank and Louie" seperti kucing normal lainnya. Dia senang bermain
dengan hewan-hewan lain yang dipelihara Marty, yakni seekor kucing dan
seekor anjing.
"Dia menyesuaikan diri dengan baik. Dia tidak tahu
kondisinya berbeda. Dikiranya, dia seperti kucing normal lainnya," ujar
Marty.
"Frank and Louie", Kucing Bermuka Dua
Frank and Louie, seekor kucing dari Worcester, Amerika Serikat,
dinobatkan sebagai kucing bermuka dua dengan umur terpanjang di dunia,
yakni 12 tahun.
Kucing bermuka dua yang biasa disebut kucing Janus sangatlah langka. Kalaupun ada, umurnya pun tidak panjang. Biasanya kucing Janus hanya bertahan hidup beberapa jam atau hari.
Namun, "Frank and Louie" berhasil bertahan hingga 12 tahun sehingga Guinness World Record menobatkannya sebagai kucing Janus tertua di dunia.
Menurut Marty pemiliknya, "Frank and Louie" memiliki satu otak. "Sebenarnya hanya Frank yang makan karena dia memang hanya makan untuk satu badan kucing. Dia cuma kucing dengan wajah tambahan," ujar Marty yang menolak nama belakangnya disebut dengan alasan privasi.
Ketelatenan dan kegigihan Marty dalam merawat adalah resep umur panjang "Frank and Louie". Dia memeliharanya sejak kucing itu berumur satu hari.
Waktu itu, Marty bekerja di Sekolah Kedokteran Hewan Cummings di Tufts. Ada seseorang yang menyerahkan bayi kucing dua wajah itu untuk disuntik mati. Daripada membunuhnya, alih-alih Marty memilih membawa pulang anak kucing itu.
"Pada bulan-bulan pertama, saya memberinya makan dua jam sekali. Waktu itu ukurannya hanya sebesar hamster," kenang lelaki itu.
Saat ini "Frank and Louie" seperti kucing normal lainnya. Dia senang bermain dengan hewan-hewan lain yang dipelihara Marty, yakni seekor kucing dan seekor anjing.
"Dia menyesuaikan diri dengan baik. Dia tidak tahu kondisinya berbeda. Dikiranya, dia seperti kucing normal lainnya," ujar Marty.
Kucing bermuka dua yang biasa disebut kucing Janus sangatlah langka. Kalaupun ada, umurnya pun tidak panjang. Biasanya kucing Janus hanya bertahan hidup beberapa jam atau hari.
Namun, "Frank and Louie" berhasil bertahan hingga 12 tahun sehingga Guinness World Record menobatkannya sebagai kucing Janus tertua di dunia.
Menurut Marty pemiliknya, "Frank and Louie" memiliki satu otak. "Sebenarnya hanya Frank yang makan karena dia memang hanya makan untuk satu badan kucing. Dia cuma kucing dengan wajah tambahan," ujar Marty yang menolak nama belakangnya disebut dengan alasan privasi.
Ketelatenan dan kegigihan Marty dalam merawat adalah resep umur panjang "Frank and Louie". Dia memeliharanya sejak kucing itu berumur satu hari.
Waktu itu, Marty bekerja di Sekolah Kedokteran Hewan Cummings di Tufts. Ada seseorang yang menyerahkan bayi kucing dua wajah itu untuk disuntik mati. Daripada membunuhnya, alih-alih Marty memilih membawa pulang anak kucing itu.
"Pada bulan-bulan pertama, saya memberinya makan dua jam sekali. Waktu itu ukurannya hanya sebesar hamster," kenang lelaki itu.
Saat ini "Frank and Louie" seperti kucing normal lainnya. Dia senang bermain dengan hewan-hewan lain yang dipelihara Marty, yakni seekor kucing dan seekor anjing.
"Dia menyesuaikan diri dengan baik. Dia tidak tahu kondisinya berbeda. Dikiranya, dia seperti kucing normal lainnya," ujar Marty.